Bentrok di PT HMBP, Dewan Adat Dayak Kalteng Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas

PALANGKA RAYA - Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah (DAD Kalteng) mengajak masyarakatnya untuk tetap menjaga Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) disetiap Kabupaten/kota di tiap daerahnya.

H Agustiar Sabran, S.Kom ketua DAD Kalteng menyampaikan hal itu, paska kerusuhan di perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT Hamparan Massawit Bangun Persada (PT HMBP) di Kabupaten Seruyan, Kalteng beberapa waktu lalu.

Baca juga: Uji Calon Anggota BPK, Ela Nuryamah Pertanyakan Ide Merger BPK, BPKP, dan Inspektorat

Sehingga rusaknya beberapa fasilitas bangunan milik perusahaan milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT HMBP tersebut, yang diduga karena adanya tuntutan sejumlah warga masyarakat terkait kebun plasma.

 "Dengan adanya kejadian gangguan kamtibmas yang terjadi di perusahaan PT Hamparan Massawit Bangun Persada  (HMBP) di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, agar masyarakat dapat menahan diri dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum sehingga kamtibmas di daerah kita berjalan sesuai yang kita inginkan, " kata Agustiar Sabran di Palangka Raya, dilansir media ini, Jumat (22/09).

Baca juga: Marak Coretan Mafia LPG Subsidi, Polda Kalteng di Minta Tangkap dan Usut Pelaku

Dia menuturkan, dengan adanya kejadian di Kabupaten Seruyan alangkah baiknya mengedepankan dan menjunjung tinggi falsafah Huma Betang Kalimantan Tengah.

Sebab, filosofi masyarakat Dayak itu tentunya memiliki makna mendalam, seperti nilai gotong royong, kebersamaan, toleransi, rukun dan hidup berdampingan.

Baca juga: Kemendagri Raih Penghargaan P2DN Award Tahun 2024, Bagi Pengguna dan Penyedia PDN Terbaik

 "Secara kebijaksanaan saya mengajak masyarakat terus mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Huma Betang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat, sehingga menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kalimantan Tengah. Selain berfungsi sebagai rumah adat, Huma Betang memiliki filosofi kehidupan yang sangat dalam dan mendasar, " katanya.

Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI tersebut menekan, apabila ada perselisihan akan dicari solusinya dengan cara damai dan kekeluargaan dengan mengedepankan musyawarah dan mufakat.

Baca juga: Kepala BNPT : Lawan Terorisme Melalui Gerakan Cinta NKRI

Putusan dari musyawarah dan mufakat tersebut diambil sebagai kesepakatan bersama yang harus dijalankan dengan benar.

 "Jika terjadi maka aturan harus ditegakkan dan penegak hukum harus diusut tuntas, " bebernya.

Baca juga: Pengamat Perkebunan, Kisruh di PT HMBP Masyarakat Harus Mengedepankan Falsapah Huma Betang

Ia menambahkan, kembali falsafah Huma Betang di Kalimantan Tengah sangat menjunjung tinggi perdamaian dan anti kekerasan serta menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.

Dalam falsafah itu ada nilai kebersamaan, semangat kesatuan dan persatuan, etos kerja, dan toleransi yang tinggi untuk mengelola secara bersama-sama semua perbedaan.

 "Saya ingin menggambarkan kebersamaan dalam bingkai falsafah Huma Betang harus terjaga. Masyarakat agar menjaga dan merawat kebersamaan yang sudah ada di huma betang. Kebersamaan, gotong royong, selalu kita jaga dan kita rawat untuk menuju Kalimantan Tengah yang berkah, Indonesia Maju, " kata Ketua DAD Kalteng ini menyampaikan.

Saat ini kondisi wilayah perkebunan kelapa sawit PT HMBP di Bangkal, Kabupaten Seruyan sudah berjalan kondusif. Pihak keamanan di backup oleh Polda Kalteng selalu berpatroli untuk menjaga kudusitifitas keadaan disekitar kejadian.

Baca juga: Privatisasi PT Semen Kupang, Dolfie O.F.P Ingatkan Implementasi UUD 1945